Inilah 8 data dan fakta penyakit TBC di Indonesia yang harus kita ketahui. Penyakit Tuberkulosis merupakan jenis penyakit menular yang sangat mematikan. Sebagaimana kita ketahui, penyakit TBC mudah menular dan dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh penderitanya. Di Indonesia sendiri penyakit ini menjadi momok yang menakutkan karena tingkat kesembuhannya tidak sebanyak penularannya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan data dan fakta penyakit TBC di Indonesia yang harus dketahui:
1. Disebabkan Oleh Bakteri
Penyakit ini dapat timbul karena karena adanya infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Diketahui, data dan fakta penyakit TBC di Indonesia bahwa basil dari bakteri tersebut dapat menular kepada orang lain dengan mudah dan cepat. Biasanya bakteri dapat tersebar melalui udara bila berdekatan dengan pengidap penyakit ini.
Pengidap TBC seringkali memiliki gejala batuk dan juga bersin. Apabila saat batuk maupun bersin bagian mulut dan hidungnya tidak ditutup maka bisa menempel dan menyebar kepada orang terdekat. Air liur ataupun air saat bersin akan menyembur melalui udara sehingga bisa terhirup oleh orang yang sedang dekat dengan pengidap penyakit ini.
2. Menyerang Organ Tubuh
Lebih lanjut, penyakit TBC juga mampu menyerang organ tubuh penderitanya. Adapun organ tubuh yang paling umum terkena dampak dari penyakit ini adalah paru-paru. Nantinya, paru-paru penderita bisa saja terinfeksi akibat adanya bakteri ini.
Baca juga: Mengenal Penyakit Tuberculosis atau TBC
Selain itu, TBC juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya selain paru-paru. Contohnya saja, penyakit tuberculosis dapat menyerang jantung penderita, saraf pusat maupun menyerang bagian kelenjar getah beningnya.
Penderita dengan kekebalan tubuh lemah lebih mudah untuk tertular dari penyakit ini. Contohnya yaitu penderita HIV. Untuk itulah, penyakit ini masuk dalam kategori penyakit menular yang berbahaya.
3. Pembunuh Nomor Satu
Berikutnya, data dan fakta penyakit TBC di Indonesia adalah tuberkulosis juga menjadi penyakit menular yang menjadi pembunuh nomor satu di Negara ini. Sedangkan, secara umum TbC berada di urutan ketiga yang sangat mematikan di Indonesia. Adapun kematian karena penyakit ini yaitu mencapai 98.000 jiwa menurut WHO di tahun 2019 lalu.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran mengenai kebersihan dan juga imunitas yang rendah. Selain itu, penderita terkadang juga tidak mengetahui penyakitnya dan tidak menggunakan masker di tempat umum. Kemudian, penyakit TBC juga seringkali menyerang penderita HIV/AIDS yang mengalami penurunan kekebalan imun.

Inilah 8 Data dan Fakta Penyakit TBC di Indonesia
4. Banyak Menyerang Laki-Laki
Selanjutnya, penyakit ini juga lebih banyak menyerang laki-laki pada usia produktifnya daripada perempuan. Jamak kita ketahui bahwa tuberculosis menyerang laki-laki satu koma tiga kali lebih banyak dari perempuan di masa keemasannya. Meski demikian, penyakit ini juga mampu menyerang siapa saja dalam usia berapapun tanpa pandang bulu.
Adapun faktor resiko dari penyebab para penderita tertular penyakit ini yaitu adanya kontak fisik dengan penderita awal dengan berbagai sebab. Selain itu, faktor imun tubuh yang sedang tidak fit juga akan menambah cepat proses penularan dan infeksinya. Termasuk kebiasan merokok merupakan salah satu penyebab mudahnya seseorang terinfeksi tbc.
5. Banyak Ditemukan Di Rutan
Lebih lanjut, data dan fakta penyakit TBC di Indonesia juga banyak terdapat di rumah tahanan. Menurut data dari WHO tahun 2014 lalu, penyakit ini tersebar di rutan dan juga lapas Indonesia 11 sampai 81 kali lipatnya dibandingkan dengan penyebaran di tempat biasa.
Hal ini bisa saja terjadi karena rutan memiliki batas sempit antar satu ruangan dengan ruangan lain. Selain itu, para tahanan biasanya juga menghuni ruangan yang sama selama waktu yang lama. Apalagi dengan ruangan yang melebihi kapasitas, menyebabkan penghuni berdesakan dan terjadi kontak fisik secara langsung.
Selain di rutan, penyakit ini juga seringkali dapat menular apalagi di tempat-tempat padat seperti wilayah perkotaan yang berdesakan. Selain itu, tempat kumuh juga menjadi lokasi penyebaran tuberkulosis karena sanitasi yang kurang baik dan kesadaran mengenai kesehatan yang masih rendah.
6. Tingkat Kesembuhan Berbeda
Selanjutnya, fakta lainnya mengenai penyakit ini adalah tingkat kesembuhannya yang berbeda-beda. Hal tersebut tentunya terjadi karena banyaknya faktor seperti seberapa lama pengguna menyadari bahwa dia mengidap penyakit ini.
Baca juga: Siapa Bilang Penyakit TBC Resisten Obat Tidak Dapat Sembuh?
Biasanya, penderita yang tidak mengetahui penyakit ini akan bersikap acuh dan tidak memeriksakan diri. Namun, saat sudah parah penderita baru mengetahui bahwa dia mengidap tuberkulosis. Tentunya penanganan pun menjadi tidak maksimal karena sudah terlanjur parah. Bisa saja hal ini akan menimbulkan kematian jika tidak tertangani dengan baik dan mendapatkan pengobatan secepatnya.
7. Waktu Pengobatan Lama
Kemudian, data dan fakta penyakit TBC di Indonesia memerlukan pengobatan yang tidak singkat. Hal tersebut karena yang menjadi sumber penyakit ini adalah bakteri yang mampu bertahan hidup di tubuh manusia. Biasanya dalam beberapa bulan pengobatan, penderita merasa sudah sembuh karena tidak muncul gejala-gejala lagi.
Namun, ternyata bakteri tuberkulosis masih ada pada tubuh dan menginfeksi organ yang lainnya. Selain itu, penderita yang merasa sudah sembuh ini juga akan menularkan kepada orang lain di dekatnya.
8. Resistensi Obat
Ada kalanya, obat-obatan untuk menangani pasien TBC sudah tidak ampuh lagi. Tentunya hal tersebut menjadi masalah besar karena para dokter harus mencoba obat lainnya. Resistensi obat terjadi karena salah pengobatan, misalnya penderita tidak mengkonsumsi obat sesuai anjuran pakai dan tidak menghabiskannya. Bakteri yang tersisa akan kembali menjadi lebih kuat dan tidak mampu sembuh dengan obat sebelumnya.
Demikianlah beberapa data dan fakta penyakit TBC di Indonesia yang harus diketahui. Untuk menghindari penyakit ini maka haruslah menjaga kesehatan dan juga sanitasi. Selain itu, gunakan pula penutup mulut dan hidung saat dalam keadaan tidak sehat apalagi di tempat umum. Peran serta dan kepedulian semua pihak terkait juga memegang peran penting dalam upaya membebaskan Indonesia dari TBC. Sebagaimana komitmen pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI yang telah mencanangkan Indonesia Bebas TBC tahun 2030. Semoga bermanfaat.