Kari Bantu Atasi Tuberkulosis Yang Resisten Pada Obat. Kunyit adalah bumbu utama yang berguna untuk membuat masakan kari. Senyawa di dalam kunyit, yang memberi warna kuning pada akar dan memiliki rasa yang khas, bernama kurkumin dapat membantu mengatasi kondisi resistan obat pada penderita tuberkulosis, demikian menurut studi dalam jurnal Respirology.
Tuberkulosis (TBC) yang resisten terhadap sebagian besar antibiotik bisa berbahaya dan sulit untuk sembuh. Penyebab penyakit ini adalah bakteri di udara, Mycobacterium tuberculosis (MTB). Biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat membahayakan otak, ginjal, dan tulang belakang.
Sebagian besar TB bisa sembuh dengan pemberian antibiotik. Tetapi karena semakin tingginya kasus resistensi antibiotik, beberapa strain bakteri TB juga ikut menjadi resisten terhadap obat. Menemukan pengobatan jenis baru untuk TBC yang resistan, bukanlah hal yang mudah namun sudah mendesak untuk mendapatkan penanganan. Dengan munculnya jenis TBC yang resistan terhadap obat, agen baru yang memiliki efek antimycobacterial langsung atau yang meningkatkan kekebalan tubuh, sangat kita butuhkan.
Kurkumin Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Para peneliti mencatat bahwa hasil studi mereka menunjukkan, bahwa kurkumin mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dengan cara mendorong terjadinya apoptosis. Apoptosis adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian yang terprogram.

Kari Bantu Atasi Tuberkulosis Yang Resisten Pada Obat
Apoptosis adalah mekanisme efektor oleh makrofag (pemakan besar, sel darah putih yang menelan dan mencerna patogen) untuk membunuh intraseluler bakteri TB. Kurkumin adalah zat dalam kunyit dan memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Selama berabad-abad, kunyit berguna untuk mengobati radang sendi, masalah perut, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: Cara Jitu Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Penelitian Kandungan Kurkumin
Pada tahun 2014, sebuah penelitian membuktikan bahwa kurkumin terbukti mengurangi gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Penelitian lain juga menemukan, bahwa kurkumin memiliki potensi untuk memperkecil ukuran tumor dan kanker, atau memperlambat pertumbuhan mereka.
“Studi kami telah memberikan bukti dasar bahwa kurkumin dapat melindungi kita dari infeksi Mycobacterium tuberculosis,” kata Dr. Xiyuan Bai, penulis utama studi. “Peran pelindung kurkumin untuk melawan resistan terhadap obat dalam kasus TB masih perlu konfirmasi. Tapi, jika sudah berhasil dan tervalidasi, kurkumin dapat menjadi pengobatan baru untuk memodulasi respon imun untuk mengatasi TB yang resistan terhadap obat.”
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kari Bantu Atasi Tuberkulosis yang Resisten pada Obat”, Penulis : Lily Turangan