Patriot
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Profil
  • Kontak
Top Posts
Cara Minum Obat TBC Yang Benar Ini Wajib...
Pengertian Tentang TBC dan Pengobatan Tuberkulosis Paru.
Ragam Obat Alami Tuberkulosis yang Ampuh dan Mudah...
Inilah 7 Gejala Dan Ciri Penyakit Tuberculosis Paru...
Efek Samping Obat TBC Berdasarkan Jenis dan Cara...
Seputar Penyakit TBC Kelenjar dan Tulang yang Penting...
Simak Penjelasan Penularan Penyakit TBC Beserta Cara Mencegahnya
Mari Kenali Penyebab Penyakit TBC Secara Lengkap di...

Patriot

  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Profil
  • Kontak

Catatan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia

by admin April 8, 2019March 27, 2022
written by admin April 8, 2019March 27, 2022
Catatan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia

Catatan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia. Tidak diketahui dengan pasti, sejak kapan manusia menyadari tentang penyakit Tuberkulosis atau TBC. TBC menurut sejumlah besar pakar kedokteran, telah hadir pada manusia sejak puluhan ribu tahun lalu. Penyakit ini awalnya terdeteksi pada fosil Bison yang berumur sekitar 17.000 tahun. Ditengarai, TBC kemudian tertransfer ke sapi, kemudian, dari sapi ke manusia. Tahun 460 SM, Hippocrates menyebut bahwa penyakit yang menyerang paru-paru sebagai penyakit yang paling luas yang ditandai dengan batuk darah dan demam, yang hampir selalu fatal.

Sampai abad 19, dunia kedokteran belum berhasil menemukan virus atau basil penyebab TBC. Tokoh penting dalam studi awal TBC adalah dr. Robert Koch. Dia mengabdikan diri untuk memberantas TBC. dr. Robert Koch mempunyai perhatian besar pada kesehatan masyarakat, lingkungan, dan humaniora. Ia melihat bahwa, TBC pada masa itu adalah penyakit yang dengan cepat menular, sehingga menjadi ancaman terhadap masyarakat. Karena itu, TBC harus dihentikan jika tidak maka komunitas manusia akan lenyap.

Pengabdian Robert Koch terhadap upaya pemberantasan TBC menemui titik terang pada tanggal 24 Maret 1882. Ia berhasil menemukan basil penyebab Tuberculosis yaitu Mycobacterium Tuberculosis. Penemuan ini menjadikan Robert Koch sebagai penerima penghargaan Nobel untuk bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1905.

Pada perkembangan berikutnya, para ahli kedokteran berhasil mengembangkan vaksin BCG pada tahun 1906. Vaksin BCG atau Bacillus Calmette dan Guerin (sesuai nama para penemunya) sebagai tindak preventif agar manusia tidak terjangkit TBC atau Anti TBC. Vaksin BCG pertama kali digunakan pada manusia pada tahun 1921 di Perancis, kemudian merata di Eropa, dan di Amerika Serikat.

Selanjutnya tanggal penemuan virus Mycobacterium Tuberculosis itulah yang menjadi dasar penetapan Hari TBC Sedunia atau Hari Tuberkulosis Sedunia pada setiap 24 Maret. Hari TBC Sedunia diperingati sebagai upaya membangun kesadaran umum tentang wabah Tuberkulosis serta usaha-usaha untuk mengurangi penyebaran wabah TBC.

Tentang Penyakit TBC

Tuberkulosis (TB atau TBC) yang juga sering disebut “Flek Paru” adalah gangguan pernafasan kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Menurut WHO, setiap detik ada satu orang yang terinfeksi Tuberkulosis di dunia. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman Tuberkulosis. Sekitar 33% dari total kasus penyakit TBC di dunia ditemukan di negara-negara Asia.

Saat ini di Asia, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan penderita Tuberkulosis terbanyak setelah India. Data terbaru dari profil Kesehatan Indonesia keluaran Kemenkes melaporkan bahwa ada 351.893 kasus TBC di Indonesia per tahun 2016, meningkat dari tahun 2015 sebesar 330.729 kasus.

TBC menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari atau bahkan tidak tahu tentang bahaya TBC dan bagaimana pengobatannya.

Catatan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia

Catatan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia

Berikut informasi lengkap seputar penyakit TBC yang wajib Anda ketahui.

Bagaimana penyakit TBC menular?

Penyakit TBC menular ketika pengidap mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi kuman Tuberculosis ke udara — misalnya saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bahkan tertawa — dan kemudian dihirup oleh orang lain.
Kuman yang keluar dari pengidap TBC dapat bertahan di udara lembab yang tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam. Akibatnya, setiap orang yang berdekatan dan berinteraksi dengan penderita TBC secara langsung berpotensi menghirupnya sehingga akhirnya tertular.

Seberapa lama kuman TB dapat bertahan hidup di luar tubuh penderita?

Menurut data milik Kemenkes RI dalam Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, untuk satu kali batuk seseorang biasanya bisa menghasilkan sekitar 3.000 percikan air liur. Kuman penyebab TB umumnya dapat bertahan hidup di udara bebas selama satu sampai dua jam, tergantung dari ada tidaknya paparan sinar matahari, kelembapan, dan ventilasi.

Kuman yang terpapar sinar ultraviolet langsung mati dalam beberapa menit. Namun, kuman dapat terus hidup hingga satu minggu jika tinggal di dahak yang berada pada suhu di antara 30-37 derajat celcius. Pada kondisi gelap, lembap, dan dingin, kuman TB dapat bertahan berhari-hari — bahkan sampai berbulan-bulan.

Lalu siapa saja yang paling berisiko tertular TBC?

Daya penularan TB dari pengidap ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari paru, yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan dahak. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, maka makin menular pasien tersebut.

Faktanya, kebanyakan orang telah terpapar kuman TB selama hidupnya, namun hanya 10% orang yang terinfeksi TB akan menderita penyakit ini. Salah satu faktor penentu seseorang bisa terkena TB atau tidak adalah sistem imun tubuhnya. Semakin kuat daya tahan tubuh Anda, semakin kecil kemungkinannya untuk tertular TB.

Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah biasanya cenderung lebih mudah terinfeksi. Lansia, orang dengan HIV atau AIDS, penderita kanker, ginjal, dan penyakit autoimun lainnya berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi TBC karena sistem imunnya tidak mampu melawan pertumbuhan bakteri.

TBC lebih banyak terjadi pada laki-laki (60%) daripada perempuan (40%). Proporsi kasus tuberkulosis terbanyak tahun 2016 terdapat pada kelompok usia produktif (25-34 tahun). Yaitu sebesar 18,07%, kemudian kelompok umur 45-54 tahun sebesar 17,25 persen. Kasus TBC juga paling banyak terjadi pada golongan penduduk yang tidak bekerja dan yang tidak sekolah.

Penderita TBC bisa jadi ada di sekitar kita

Bakteri penyebab TBC, Mycobacterium Tuberculosis, menyebar ketika penderita TB mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi kuman tersebut ke udara, misalnya saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, meludah, atau bahkan tertawa, dan kemudian terhirup oleh orang lain di sekitarnya.

Jadi, kita atau setiap orang di antara kita, semua umur, bisa atau berpotensi tertular TBC. Apalagi, jika pada saat daya tahan tubuh lemah (misalnya saat sakit) dan di sekitar (kita) ada penderita TBC (atau pembawa virus TBC), namun ia tak menyadari bahwa dirinya menderita TBC.

Baca juga: Cara Jitu Menjaga Kesehatan Paru-paru

Salah satu faktor penentu seseorang bisa tertular TBC atau tidak adalah seberapa kuat sistem imun tubuhnya dan kebersihan dirinya. Semakin kuat daya tahan tubuh Anda, semakin kecil kemungkinannya untuk tertular. Orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah cenderung lebih mudah terinfeksi. Itu sebabnya anak-anak, lansia, orang dengan HIV atau AIDS, penderita kanker, diabetes, ginjal, berisiko lebih tinggi terinfeksi.

Seringkali, pada orang-orang dari kelompok masyarakat atau komunitas yang kurang memperhatikan kesehatan. Terdapat budaya, jika penyakitnya belum parah (sehingga tergeletak di ranjang), mereka tidak ke dokter atau minum obat. Sama halnya dengan penderita TBC, seringkali dianggap sebagai flu biasa atau penyakit ringan lainnya.

Gejala dan Tanda-Tanda TBC

Oleh sebab itu, perlu diperhatikan beberapa gejala dan tanda yang mungkin saja merupakan akibat serangan virus TBC. Gejala dan tanda-tanda tersebut antara lain: Batuk disertai dahak yang terjadi dalam kurun waktu yang lama untuk kembali sembuh, umumnya lebih dari tiga minggu. Batuk berdarah. Ini yang paling sering terjadi, sebab sudah tersebar pada paru-paru dan menyebabkan infeksi. Nyeri di dada, ketika bernafas. Terjadi karena paru-paru yang sudah terinfeksi, sehingga geraknya lemah atau tidak normal pada waktu proses pernafasan.

Selain itu, tanda lainnya adalah demam dan menggigil, diikuti batuk yang terus-menerus. Nafsu makan menurun. Virus Mycobacterium Tuberculosis memicu penolakkan terhadap nafsu makan. Penurunan berat badan. Akibat dari menurunnya nafsu makan, penderita TBC mengalami penurunan berat badan yang drastis. Infeksi pada bagian tulang. Terjadi karena virus Mycobacterium Tuberculosis sudah menyerang anggota tubuh lain, termasuk tulang.

Tanda lain adalah urin keruh atau berwarna merah. Terjadi karena Mycobacterium Tuberculosis sudah menyerang ginjal. Lelah dan lemah, kejang-kejang, keringat berlebih saat malam hari. Dan muncul benjolan yang semakin membesar pada tubuh

Lalu jika mengalami gejala-gejala tersebut pemeriksaan apa yang perlu dilakukan?

Apabila Anda mengalami gejala di atas, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dasar yang berlanjut dengan beberapa pemeriksaan penunjang, yaitu pemeriksaan darah, tidak memberikan hasil yang kurang sensitif dan spesifik untuk infeksi TB. Basanya terjadi peningkatan sel darah putih (leukosit) dan laju endap darah.

Selain itu, pemeriksaan dahak, penting untuk menentukan adanya kuman TB, biasanya dalam 3 waktu. Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS). Tes Tuberkulin untuk menegakkan TB pada anak, namun tes ini bisa memberikan hasil negatif palsu dan positif palsu. Pemeriksaan ini kurang berarti untuk diagnosis pasien dewasa. Pemeriksaan radiologi, merupakan cara yang praktis untuk diagnosis TBC. Masih banyak lagi pemeriksaan lain. Di Indonesia sendiri, diagnosis penyakit TBC biasanya dengan melihat gejala, hasil pemeriksaan radiologi, dan dahak SPS.

Setelah melalui proses pengobatan lalu kapan saya sembuh dari TBC?

Pengobatan TB menggunakan kombinasi antibiotik yang terdiri dari 2 fase dan biasanya berlangsung selama 6-9 bulan. Evaluasi pengobatan TB terdiri atas evaluasi klinik, bakteriologik, radiologik, dan efek samping obat, serta evaluasi keteraturan berobat. Pasien akan sembuh atau tidak sembuh dari TBC di akhir masa pengobatan oleh dokter yang menangani. Setelah sembuh pasien akan menjalani evaluasi untuk kekambuhannya selama minimal 2 tahun.

Gaya hidup sehat bisa tangkal penularan TBC

Gaya hidup sehat bisa berdampak pada terjaga atau terhindar dari serangan penyakit. Sebaliknya, gaya hidup tidak teratur, memudahkan seseorang tertular berbagai penyakit termasuk TBC.

Salah satu upaya preventif tertular TBC adalah dengan melakukan Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG). Vaksin tersebut biasanya pada masa balita. Namun, tidak salah, jika orang dewasa pun lakukan ulang, apalagi jika ada kepastian bahwa kita pernah berdekatan secara sengaja atau tidak dengan penderita TBC yang tidak berobat.

Anak-anak serta orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah wajib melakukan vaksinasi BCG, juga bagi mereka yang ingin bepergian ke daerah endemis yang tingkat penularannya masih tinggi.

Bagaimana menyikapi pergaulan dengan orang pengidap TBC

Sebisa mungkin, memberi saran atau masukan kepada teman dan saudara yang dari tanda-tandanya, ia mengidap TBC, agar melakukan pengobatan. Jika ia menolak dan tidak mau, maka berani menghindar atau tak berinteraksi dengannya. Ini pilihan terbaik. Seseorang penderita TBC aktif dan harus menjalani pengobatan biasanya akan menjalani isolasi selama kurang lebih 2 minggu. Pembatasan kontak langsung selama masa tersebut, sebab risiko penularan masih cukup tinggi.

Berikan saran untuk melakukan aktivitas di ruang terbuka dan langsung terkena sinar Matahari. Sebab kuman penyebab TBC umumnya tidak dapat bertahan hidup di udara bebas selama satu sampai dua jam. Tapi, pada kondisi gelap, lembap, dan dingin, kuman TBC dapat bertahan berhari-hari hingga berbulan-bulan.

Beri asupan makanan bergizi. TBC adalah penyakit menular yang sebenarnya sangat sulit menular. Infeksi atau penularan hanya terjadi pada kondisi daya tahan tubuh yang lemah, sehingga makanan bergizi dan paparan sinar matahari akan sangat membantu mencegah penularan.

24 Maret 2019 sebagai hari TBS sedunia, perlu menjadi perhatian dari segenap lapisan masyarakat dan kalangan yang peduli terhadap budaya hidup sehat. Termasuk perhatian kepada masyarakat agar terhindar dari TBC. Sayangnya, gaung Hari TBC Sedunia tak terdengar hingga jauh ke mana-mana. Maka menjadi tugas kita menyampaikan kepada semua, agar mereka terhindar dari TBC dan lakukan Temukan Obati Sampai Sembuh ( TOSS TBC).

Oleh : RSJRW – Alek Gugi Gustaman, SKM. Sumber Artikel : http://www.yankes.kemkes.go.id/read-catatan-memperingati-hari-tuberkulosis-sedunia-6829.html

cara minum obat tbc yang benarCatatan Peringatan Hari Tuberkulosis Seduniaciri penyakit tbcefek samping obat tbcgejala tbcgejala tuberkulosis parulp tuberkulosis paruobat alami tbcobat tbc alamipengobatan tuberkulosis parupenyakit tbcspondilitis tuberkulosistanda-tanda tbcTBCtbc disebabkan olehtuberkulosistuberkulosis kelenjartuberkulosis miliertuberkulosis tulang
previous post
Pasien Pertama TB MDR RSPAW Yang Sembuh
next post
4 Kunci Sukses Sembuh Dari Tuberkulosis Resistan Obat

You may also like

Bedaquiline, Harapan Baru Pengobatan Tuberculosis Resisten Obat

July 23, 2019

Pengertian Tentang TBC dan Pengobatan Tuberkulosis Paru.

April 12, 2022

Khasiat Daun Sirsak bagi Kesehatan yang Luar Biasa

July 20, 2020

Apa itu TOSS TBC dan Kenali Gejala TBC

September 28, 2019

Mengenal Penyakit Tuberculosis atau TBC

March 25, 2022

Seputar Penyakit TBC Kelenjar dan Tulang yang Penting...

April 3, 2022

Cara Jitu Menjaga Kesehatan Paru-paru

March 29, 2019

Mengenal Bahaya Vape atau Rokok Elektrik

March 16, 2021

7 Data dan Fakta Tentang TB Resistan Obat

October 24, 2019

Cerdas Menghadapi Pandemi Corona

March 19, 2020

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

TOSS TB

Promotion Image

banner ads

Etiket Batuk TB

Promotion Image

Recent Posts

  • Cara Minum Obat TBC Yang Benar Ini Wajib Dipatuhi

    April 13, 2022
  • Pengertian Tentang TBC dan Pengobatan Tuberkulosis Paru.

    April 12, 2022
  • Ragam Obat Alami Tuberkulosis yang Ampuh dan Mudah Ditemui

    April 11, 2022
  • Inilah 7 Gejala Dan Ciri Penyakit Tuberculosis Paru Yang Perlu Diketahui

    April 9, 2022

Arsip

  • April 2022 (6)
  • March 2022 (4)
  • December 2021 (1)
  • March 2021 (4)
  • February 2021 (2)
  • January 2021 (2)
  • October 2020 (1)
  • July 2020 (3)
  • June 2020 (1)
  • May 2020 (1)
  • March 2020 (1)
  • January 2020 (1)
  • October 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • August 2019 (1)
  • July 2019 (4)
  • April 2019 (5)
  • March 2019 (3)

YOUTUBE

Dukung Channel Youtube Kami, dengan Like, Comment, Share, and Subscribe. Nyalakan juga lonceng notifikasinya

Facebook

Facebook
  • Privacy Policy
  • Kontak

@2020 - patriotindonesia.org